Senin, 17 November 2008

Friendster VS Facebook

hari ini, aku baru bergabung dengan komunitas d facebook.... mau tau kenapa???? bcoz.... sepertinya friendsterku error deh.... maintanacenya lama bgt... udah gitu..frirends ku cuma tinggal 8 orang aja...aneh kan????

Sabtu, 15 November 2008

my team....

inilah tim PTPIP periode semester ganjil 2008... setelah sekian lama berencana untuk foto tim.. akhirnya jadi juga...meskipun fotonya cuma d kampus sih...tapi OK juga...formasi U, tapi kalo diliat2 ada formasi M didalam foramsi U...haha..ketemu g??? aku sekarang ikut dalam pelayan ini... TIM PTPIP...sebuah komunitas unik d UK Petra... mulai dari periode pelayanannya sampe orang2nya juga unik2.... Kurang lebih 1 tahun bergabung, aq banyak d proses dalam tim ini....awalnya aku cukup sulit untuk beradaptasi..tapi seiring berjalannya waktu..aku mengerti apa artinya tim... NOT ABOUT ME but ABOUT US Bapa memakai tim ini untuk membentuk karakterku... Bapa memakai tim ini untuk memurnikan motivasi pelayananku... Belajar memberikan yang terbaik untuk-Nya, meskipun kondisi disekitar cukup menekan... Belajar berusaha menutup "lubang" yang ada, meskipun "lubang" itu d buat oleh orang lain... Belajar untuk saling berbagi, saling memperhatikan pertumbuhan rohani sesama anggota tim... Ketika kita mengerti apa peran kita, kita mampu melakukan tugas kita dengan tidak bersungut-sungut...karna untuk itulah kita ada... o..iya...aku lupa, belum memperkenalkan tim ini..kita mulai dari yang paling kiri aja ya d foto d atas...
  1. Elizabeth Endah K (Ratu Kece), koord. Mentor
  2. Elkana (Coco), koord. Tutorial
  3. Fany Carolina (Fany), bendahara
  4. Stephanus (Lambe), koord. Evaluasi
  5. Magadlena Patricia S (Patty), sekretaris 3
  6. Ronal Sari Osi (Sari Roti), sekretaris 2
  7. Novita (Nopek), koord. SDM
  8. Ko Abdiel (Bang Ab), koodinator tim
  9. Stefany (Cik Wan), koord. Persekutuan
  10. Adi Hosea (Ahos), ketua tim
  11. Ruth (Uthe), koord. Doa dan Pemerhati
  12. Stephen (Dek Phen), koord. Data dan Informasi
  13. Lusiana Budiarjo (Moi), koord. Publikasi dan Media
  14. Dymas (Dimsum), koord. Pembekalan Doktrinal
  15. Agnesty N.L (Esty), sekretaris 1
  16. Ernest, koord. Suara Penabur
  17. Yoanti (Yoan), koord. Seleksi Astor
aku bersyukur untuk setiap orang yang Tuhan tempatkan d hidupku.... aku bersyukur dengan tim ini...tim yang unik... orang2 yang punya kerinduan untuk melayani Tuhan... orang2 yang berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan... orang2 yang luar biasa..... orang2 yang menghebohkan.... God bless all of u, my bro n sist......

Delapan Kado Indah

aku diberkati dengan renungan ini.... aku harap teman2 juga dapat berkat setelah membaca renungan ini.....
Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi. Kehadiran. Kehadiran orang yang dikasihi adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir lewat surat , telepon, foto, atau fax. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan. Mendengar. Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasih pun akan terdengar manis baginya. Diam. Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalaya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel. Kebebasan. Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupannya. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "kamu bebas berbuat semaumu". Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan. Keindahan. Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya. Tanggapan Positif. Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya ada pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya? Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan. Kesediaan Mengalah. Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Senyuman. Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi